Puisi atau Sajak 18+
Milikku Bulan Ketujuh Aku melihatmu berteduh Dibawah pohon yang rapuh Kuputuskan untuk menyapa Kau balas senyum penuh rasa Kurasakan jatuh cinta Saat Pohon itu menyerah Kuingin mengikatmu dengan benang merah Apa kau resah? Kita akan jadi satu Agar aku bisa bersamamu Bukankah itu yang kita tuju? Memaksamu jadi jalan yang kulalui Itu karna kau ingin pergi Padahal tujuanmu hidup ada disini Kau berhasil lari Aku sedih kau tinggalkan sendiri Kakimu itu, haruskah ku amputasi? Sekarang apa yang kau tangisi? Kenyataannya aku yang tersakiti Tak punya kaki bukan berarti mati Walau begitu kau tetaplah yang kucinta Tak apa jika fisikmu tak lagi sama Kau tetaplah menjadi alasanku untuk tetap ada Bahkan saat tubuhmu tak butuh udara Tak ada tangis apalagi tawa Di mataku kau masih tetap sama Gambaran bunga sepertinya cocok untukmu Benarkan? Kau tampak seperti ratu Tetaplah begitu karna aku akan selalu disisimu.